Rabu, 26 Agustus 2009

Transformers: Revenge of The Fallen

Mengikuti jalan cerita dari sekuel terbaru Michael Bay, game ini menggunakan sudut pandang orang ke tiga dimana kamu bisa memilih bermain sebagai pihak Autobots ataupun Decepticons seiring perjalanan kamu untuk mengetahui apa itu sebenarnya The Fallen. Mengingat game ini diambil dari franchise game yang telah terkenal dan juga diambil dari film arahan Michael Bay, tentu Kotakers akan mengira bahwa game ini adalah game action yang fantastis. Tapi ternyata itu salah besar.

Gameplay yang disajikan, seperti yang sudah kami utarakan di atas, menggunakan sudut pandang orang ke tiga dimana kamu bisa berubah kapan saja kamu mau (baik ke bentuk robot maupun kendaraan). Mungkin Kotakers sudah akan mulai menyadari ada sesuatu yang mengganjal dan kacau disini, terutama saat kamu sedang diberitahu mengenai pengendaliannya. Kali ini, kamu harus menahan tombol right trigger (RT) untuk berubah yang sayangnya, juga tombol yang sama yang digunakan untuk menembak dan kamu gunakan untuk menjalankan kendaraan kamu.

Setelah kamu berubah menjadi kendaraan lagi, kamu harus terus menahan tombol RT tersebut. Untuk bisa menjalankan kendaraan, kamu perlu melepas sedikit pencetan kamu agar bisa mulai berjalan. Pada saat kamu sedang berada dalam mode robot, tombol yang biasa digunakan untuk menembak pun langsug ditempatkan di salah satu face button, padahal pada saat kamu sedang berada dalam bentuk robot, biasanya tombol tersebut digunakan untuk serangan melee. Apabila tidak terampil dalam menekan tombol yang ada, kemungkinan besar kamu akan sering sekali salah menekan tombol.

Ada banyak sekali gerakan yang bisa kamu lakukan saat sedang berubah wujud. Apabila kamu menahan tombol RT untuk berubah, kemudian menekan tombol untuk melompat dan langsung melepas tombol RT, maka otomatis robotmu akan berubah sambil melompat. Apabila sebagai pengganti tombol lompat, kamu menekan tombol serangan melee, sebagai gantinya kamu akan langsung melakukan ground stomp.

Serangan melee, biasanya adalah salah satu serangan andalan yang pastinya akan cukup banyak digunakan oleh gamer. Tapi disini, serangan melee nyaris tidak berguna. Kenapa? Karena setiap kali kamu sudah mau menghajar musuh menggunakan serangan melee, musuhmu sudah keburu berubah wujud dan kabur dari kamu. Apabila sudah begitu, berarti yang harus kamu andalkan adalah senjata kamu sendiri.

AI yang disediakan, kadang-kadang bisa melakukan hal yang bodoh. Robot musuh, biasanya bisa memanjat sebuah bangunan yang tinggi dan akan terus memanjat tanpa peduli lingkungan sekitar. Sama halnya juga dengan AI dalam game ini. Saat ia memanjat, kamu tinggal menembak bagian belakang robot tersebut dan robot tersebut bahkan tidak berusaha untuk menghindar ataupun melakukan serangan balasan. Yang ia lakukan hanyalah terus memanjat dan memanjat. Jadi, sering sekali musuh tersebut sudah tewas duluan sebelum berhasil mencapai puncak bangunan atau dalam beberapa kondisi, musuh tersebut sudah berada dalam kondisi yang cukup kritis. Masih belum cukup lagi, AI juga punya kebiasaan suka berdiri di puncak sebuah atap sambil berusaha menembak kamu dari kejauhan.

Tapi bukan berarti game ini adalah game yang penuh dengan masalah dan tidak enak dimainkan. Kamu bisa bersenang-senang dengan robot-robot yang beranekaragam jumlahnya dan masing-masing memiliki senjata dan kemampuan yang berbeda-beda. Sayang, semua misi yang diberikan disini terkesan repetitif dan akhirnya malah berubah menjadi tidak seru. Misi yang kamu dapatkan kebanyakan adalah membunuh semua yang ada dalam teritori tertentu atau kadang kamu akan diminta untuk menjemput seseorang yang penting dan membawa mereka ke tempat yang aman atau melindungi bangunan tempat mereka berada.

Apabila Kotakers menganggap bahwa semua yang di atas adalah hal yang menjadi masalah utama di game ini, maka Kotakers salah besar. Ada satu lagi elemen dalam game ini yang menurut kami nyaris gagal di semua aspek. Hal tersebut adalah cara pembawaan film. Selain intro dan beberapa cetak biru untuk memberi tahu kamu misi apa yang perlu kamu jalankan, kamu tidak akan menemukan lagi cut-scene apapun disini yang memberitahu kamu apa saja yang sebenarnya sedang terjadi.

Banyak sekali permasalahan bug yang ada dalam game ini. Salah satunya adalah saat kami sedang berada dalam misi dimana kami harus menjaga tiga konvoi truk dari serangan musuh. Saat sudah beberapa lama melakukan perjalanan, saat kami melihatnya, ternyata konvoi truk yang mengikuti kamu hanya satu orang saja.

Mungkin yang paling bisa diterima disini hanyalah fitur multiplayer. Walau tidak sebagus yang diharapkan,, tapi paling tidak rasanya tentu lebih seru apabila bisa bertarung dengan gamer lain daripada melawan AI. Dalam game ini, terdapat mode seperti Deathmatch dan Team Deathmatch, Capture the Flag dan One Shall Stand. Seperti yang barusan kami katakan, mode multiplayer yang disediakan memiliki potensi yang cukup bagus, apalagi disini, kamu akan bermain dengan gamer lain yang menggunakan robot lain, lengkap dengna senjata dan kemampuan masing-masing yang bisa digunakan untuk saling membantu satu sama lain.

Komentar terakhir dari kami, harus kami akui, game ini kurang menarik untuk dimainkan. Mulai dari AI yang tidak terlalu hebat, banyaknya permainan yang terkesan repetitif dan tugas-tugas yang cenderung sama terus. Tapi paling tidak, fitur multiplayer yang diberikan masih bisa memberikan nilai plus untuk game tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar